Beda Dengan Diet Keto, Diet Ketofastosis Lebih Cepat Turunkan Berat Badan
Diet ketogenik atau diet keto banyak dipilih karena diklaim lebih cepat menurunkan berat badan. Pola diet ini dilakukan dengan mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat, dan sepenuhnya mengharapkan tubuh akan terbiasa membakar lemak sebagai sumber energi.
Selain diet keto, kini muncul program diet baru bernama ketofastosis. Program diet tersebut merupakan turun dari diet ketogenik, namun diklaim lebih cepat dalam menurunkan berat badan.
Mengenal Diet Ketofastosis
Diet ketofastosis merupakan program diet gabungan ketogenik dan fastosis atau fasting on ketosis. Dalam menjalankan program diet ini, Anda akan memposisikan tubuh dalam kondisi ketosis, atau kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup karbohidrat untuk membakar energi.
Karena tidak ada karbohidrat yang bisa digunakan sebagai sumber energi, maka tubuh akan mencari gantinya dengan mengambil lemak dengan cara memproduksi zat yang disebut keton. Program diet ini diklaim dapat membakar lebih banyak lemak ketimbang diet keto biasa.
Kondisi ini dapat dicapai karena diet ketofastosis dapat meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh lebih cepat membakar simpanan lemak sebagai sumber energi. Selain lebih cepat menurunkan berat badan, penelitian membuktikan jika diet ketofastosis punya beberapa keunggulan diantaranya:
- Sangat aman dilakukan siapa saja, tanpa batasan usia.
- Mampu mempertahankan massa otot.
- Dapat membantu meningkatkan energi.
Dengan program diet ketofastosis, Anda bisa lebih tenang dan nyaman dalam menjalankan program diet, tanpa merasa lelah, lemas, atau penurunan mood.
Beda Diet Ketofastosis dengan Diet Keto
Berbeda dengan diet keto, diet ketofastosis dijalankan dengan melibatkan puasa. Semenara untuk diet keto, program diet ini dilakukan dengan cara menjalankan pola makan rendah karbohidrat, dan mengganti sumber energi dengan pola makan tinggi lemak.
Dalam hitungan standar, diet keto menjadikan perbandingan 75 persen lemak, 20 persen protein, dan 5 persen karbohidrat. Dengan pola makan ini, diet keto banyak digunakan sebagai pengobatan penyakit neurologis, seperti epilepsi dan lainnya
Selain itu, penelitian menunjukkan jika diet ketogenik bermanfaat untuk penderita diabetes tipe-2 dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Selain itu, program diet ini dapat membantu menghentikan, atau membantu penggunaan obat diabetes.
Sementara untuk ketofastosis, bagi penderita diabetes, program diet ini tidak disarankan karena dikhawatirkan dapat memperburuk kontrol gula darah, hingga hipoglikemia.
Selain itu, meski program diet ketofastosis ini pada dasarnya aman dilakukan bagi kebanyakan orang, namun bagi wanita hamil atau menyusui, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau didampingi oleh pakar diet untuk menurunkan potensi efek samping yang mungkin terjadi.
Untuk memulai diet ketofastosis, Anda sangat disarankan memulai diet keto terlebih dahulu. Setelah berhasil menjalankan pola makan tersebut selama 1-2 bulan, Anda baru bisa mulai meneruskan program diet dengan pola makan ketofastosis.
Durasi waktu puasa yang disarankan pun tidak boleh terlalu panjang, hanya sekitar 12-16 jam selama 4-5 hari dalam seminggu saja. Jangan lupa dampingi program diet Anda dengan berolahraga selama 150 menit per minggu, penuhi kebutuhan cairan dan istirahat yang cukup.
Selain itu, penuhi juga asupan serat harian. Anda bisa mendapatkan sumber serat alami dari Vegeta Scrubber, suplemen pendamping diet yang aman dikonsumsi selama menjalankan program diet. Tapi ingat, baca aturan pakainya agar mendapat hasil yang lebih optimal.