Direktur Eksekutif Asosiasi Pemain Dunia bilang Atlet Bisa Kehilangan Karis Tanpa Ada Kompetisi
Direktur Eksekutif Asosiasi Pemain Dunia (WFA), Brendan Schwab, mengatakan bahwa paraatletberisiko kehilangan karier mereka setelah kompetisi olahraga terdampak virus corona. Wabah virus corona berdampak besar pada beberapa kompetisi olahraga, khususnyasepak bola. Nasib paraatletpun turut terpengaruh virus corona yang pertama kali mewabah di Wuhan, China, ini.
COVID 19 membuat kompetisi olahraga ditangguhkan di seluruh dunia, terutama liga sepak bola elite Eropa. Euro 2020 dan Copa America 2020 pun ditunda pelaksanaannya hingga tahun depan di tengah perjuangan untuk memerangi penyebaran virus yang telah merenggut lebih dari 22 ribu jiwa itu. Masih belum jelas kapan Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, Bundesliga, dan Liga Prancis akan dilanjutkan.
Ketidakpastian tersebut menimbulkan keraguan tentang masa depan para pesepak bola yang kontraknya akan berakhir pada Juni. Para pemain seperti Edinson Cavani dan Thiago Silva (Paris Saint Germain), Willian (Chelsea), atau Dries Mertens (Napoli) akan berstatus bebas transfer setelah kontrak mereka selesai pertengahan tahun ini. Brendan Schwab, yang menyatukan 85 ribu atlet dari seluruh olahraga profesional di bawah WFA, mengingatkan bahwa para atlet berisiko mengalami pengangguran berkepanjangan.
Dampak tersebut akan menimpa atlet yang tak lama lagi berstatus bebas transfer (free agent). "Ada risiko bagi para pemain yang kontraknya selesai akan menghadapi periode pengangguran berkepanjangan jika penangguhan berlanjut atau jika kompetisi dihentikan. Itu akan mengakhiri karier mereka," kata Schwab kepada Stats Performs. Untuk itu, Schwab menilai peraturan soal tanggal kedaluwarsa kontrak dan jendela transfer perlu dirumuskan ulang.
Perumusan itu melalui pengambilan keputusan kolektif yang melibatkan pemerintah, badan olahraga, operator stadion, serikat pemain, pemilik hak siar, dan masyarakat sipil. "Kuncinya adalah pengambilan keputusan kolektif, niat baik, dan pemikiran jangka panjang," ucap Schwab. "Para atlet top harus baik baik saja selama periode ini, tetapi ingat bahwa hanya sebagian kecil atlet yang bekerja secara profesional. Untuk kompetisi di luar liga elite Eropa, itu mungkin pertempuran untuk bertahan hidup," ujar Swchab menambahkan.
Meski begitu, ia percaya bahwa akan ada jalan keluar dan olahraga memiliki peran penting yang bisa dimainkan untuk menyeimbangkan kembali kondisi pascapandemi. "Selasa (24/3/2020) adalah hari meninggalnya tokoh sepak bola paling berpengaruh, Johan Cruyff. Dia terkenal dengan ucapannya bahwa ada keuntungan dalam setiap kerugian. Pemikiran itu yang diperlukan saat ini," tutur pria yang juga pengacara ketenagakerjaan dan HAM ini. BACA: