Pasien Positif Corona di Bantul Tolak Karantina, Nekat Minta Pulang Kampung ke Madura

Pasien positif corona di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menolak untuk dikarantina dan menjalani perawatan di rumah sakit. Ia malah nekat meminta pulang untuk pulang ke kampung halamannya di Madura, Jawa Timur. Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa.

Ia menyebut pasien tersebut sudah ditetapkan positif virus corona, pada Kamis (9/7/20/2020) kemarin. Yang bersangkutan tercatat sebagai Kasus 99 di wilayah Kecamatan Dlingo, Bantul. "Jadi, pasien positif asal Madura menolak dirawat dan dikarantina di Bantul. Dia lebih baik minta pulang ke daerahnya," katanya Jumat (10/7/2020). Dokter yang akrab disapa Oki itu menegaskan, pihaknya sama sekali tidak ada keinginan untuk melepas tanggung jawab, dengan memulangkan pasien.

Pasalnya, pasien ini pulang ke kampung halaman atas permintaan sendiri, karena enggan menjalani perawatan. "Kemudian dari Satgas mengizinkan. Istilah medisnya ini APS (Atas Permintaan Sendiri), yang bersangkutan juga menandatangani surat pernyataan. Jadi, ada buktinya, kalau itu permintaan sendiri," ucapnya. Bahkan, Satgas Penanganan Covid 19 dari dusun tempat dia tinggal, masih mengantar pasien yang pulang dengan kendaraan pribadi, sampai perbatasan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Selain itu, pihaknya pun telah melaporkan polemik ini ke tingkat provinsi. Nantinya, Gugus Tugas Penanganan Covid 19 DIY yang bakal menjalain koordinasi dengan Jawa Timur, perihal kepulangan pasien asal Madura itu. "Ya, kita serahkan ke provinsi, karena komunikasinya antar provinsi, bukan kabupaten," pungkas Oki.

Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah pasien positif Covid 19 di Bantul mengalami lonjakan cukup signifikan, per Kamis (9/7/2020) kemarin. Setidaknya, terdapat tambahan delapan kasus baru di wilayah Bumi Projotamansari ini, dengan beragam riwayat penularan.