Pengamat: Teknologi dan Keamanan Baterai Jadi Hal Paling Krusial di Kendaraan Listrik

Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) DR Yannes Martinus menilai,ada dua hal yang krusial dalam kendaraan listrik yakni teknologi dan keamanan baterai untuk penyimpanan daya listriknya. Dia memperkirakan kendaraan listrik di masa depan juga akan berhadapan dengan banyak aspek seperti perubahan perhitungan biaya perjalanan dalam skala besar, jalan tol dan kemacetan lalu lintas. Kajian ulang perlu dilakukan terhadap studi kelaikan mulai dari rencana bisnis, kesiapan infrastruktur serta dan insentif yang akan diberikan pemerintah agar program ini dapat bersaing dengan kendaraan berbahan bakar fosil.

Yannes menekankan Indonesia perlu berkaca dari China dalam pengembangan industri kendaraan listrik. "Indonesia bisa belajar dari negara China. Apakah Indonesia mau sungguh sungguh belajar dari negara itu untuk jadi produsen kendaraan listrik nasional, atau hanya akan mengulang kesalahan dan kebiasaan lamanya, dengan hanya menjadikan negara ini sebagai pasarnettoyang lebih menguntungkan negara prinsipal pemegang merek, itulah yang nantinya kita bisa lihat dari perjalanan waktu," katanya. Lebih lanjut, Yannes menyampaikan Indonesia masih harus mengarungi perjalanan yang panjang dalam proses pengembangan industri kendaraan listrik.

Karena itulah kebijakan negara merupakan aspek sangat penting dari solusi transportasi berkelanjutan berbasis baterai ini. "Ada tiga faktor penentu yang harus dipikirkan secara bersungguh sungguh untuk mengubah berbagai kelemahan mobil listrik menjadi sebuah kekuatan, yaitu pengembangan teknologi, konsistensi dukungan pemerintah serta perubahan perilaku individu pengguna mobil," sambungnya menerangkan. Sementara Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun menuturkan, pengembangan industri kendaraan listrik di China mendapat dukungan penuh dari pemerintahnya.

Dengan begitu, China menjadi pemain andal di pasar global. "Penelitian dan pengembangan industri kendaraan listrik selama ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat sebagai upaya agar produsen dapat terus meningkatkan kualitas produksi," terang Dubes Djauhari.