Rawat Anaknya yang Penyandang Seckel Syndrome Kena Covid-19, Sang Ibu Bebas Corona, Ini Kisahnya

Lia Octara menyebutkan hanya karena kuasa Allah dirinya tidak terjangkit covid 19 walaupun ia selalu bersama dengan Diva anaknya yang sempat positif virus corona. Sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Diva sangat bergantung pada sang ibu. Selain covid 19, Diva juga mendidap penyakit langka seckel syndrome sehingga seluruh kegiatannya harus dibantu sang ibu.

Selama merawat anaknya yang berusia 16 tahun itu, Lia selalu memperbatikan protokolkesehatan dengan memakai masker dan mencuci tangan setelah merawat Diva dan memisahkan alat makan hingga baju yang digunakan. "Harusnya Diva yang pakai masker tapi jadi sayanya yang pakai masker karena dia gak mau, jaga jarak walau gak bisa 100 persen, abis megang Diva cuci tangan dari peralatan makan, baju dipisah saya sama Diva," ungkap Lia. Lia menyebutkan dia benar benar tidak merasakan gejala sakit apapun seperti batuk atau pilek selama merawat Diva saat terjangkit covid 19.

Saat menemani Diva di Wisma Atlet, Lia hanya diberikan vitamin saja karena tidak menunjukan gejala dan dari hasil rapid test maupun swab test hasilnya Lia negatif covid 19. "Saya batuk enggak, sesak napas enggak, gak ada gejala sama sekali," ucap Lia. Sementara itu Diva didagnosis mengalami covid 19 karena muncul gejala batuk batuk setelah pulang dari sebuah acara pada 8 Maret 2020 lalu.

Lia mengira Diva hanya batuk biasa saja karena Diva juga memiliki pneumonia yang sering menimbulkan gejala batuk batuk. "Selama ini Diva masuk sering masuk rumah sakit karena pneumonia, saya pikir batuk biasa, jadi beli obat di apotik dan di nebu juga," kata Lia Octora. Namun Diva juga tiba tiba mengalami sesak napas dan melihat situasi covid 19 yang saat itu sedang meningkat Lia membawa Diva ke rumah sakit dan diopname pada 26 Maret 2020.

Diva dirawat hanya sekitar empat hari saja setelah batuknya mereda dan sambil menunggu hasil tes swab Diva disarankan untuk melakukan karantina mandiri di rumah. Kemudian tanggal 12 Maret 2020 rumah sakit mengumumkan kalau Diva positif covid 19 dan saat itu Lia menceritakan anaknya kembali mengalami batuk batuk lagi. "Tanggal 13 lapor ke puskesmas setempat jadi dikasih pengarahan apa yang harus dilakukan selama di rumah," tutur Lia.

Setelah seminggu karantina mandiri, Lia ingin memeriksakan kondisi kesehatannya juga namun tidak mungkin bila ia pergi sendiri karena mereka hanya tinggal berdua. Akhirnya Lia menghubungi pihak puskesmas untuk dirujuk ke rumah sakkt dan segera dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet pada tanggal 20 Maret 2020. "Walaupun Diva masa inkubasinya selesai tapi kan saya belum diperiksa, sedangangkan saya pergi gak mungkin karena saya cuma berdua Diva, saya minta ke puskesmas tolong rujuk kami ke rumah sakit dan di fasilitasi," ucap Lia.

Setelah sampai di Wisma Atlet Lia dan Diva langsung melakukan pemeriksaan covid 19 dan sekitar dua minggu hasilnya keluar baik itu rapid test maupun swab test ibu dan anak itu dinyatakan negatif covid 19. Mereka boleh pulang ke rumah dengan tetap harus melaksanaka protokol karantina mandiri selama dua minggu dan kini sudah bisa beraktivitas seperti biasa lagi. "Alhamdulilah hasilnya negatif, makanya kami diperbokehkan pulang . Tangal enam atau tujuh keluar dari Wisma Atlet," pungkas Lia.