Setelah ABK Wolrd Dream dan Diamond Princess, Giliran 57 ABK Grand Prince Jalani Observasi di Natuna

Setelah selesai melakukan observasi terhadap anak buah kapal (ABK) Wolrd Dream dan Diamond Princess, pemerintah bakal melanjutkan misi dengan melakukan observasi terhadap ABK Grand Princess. Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan ABK Grand Princess akan menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau. "Ini sudah kita siapkan nanti akan dilakukan observasi di Natuna," kata Achmad Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).

Menurut Achmad Yurianto, ada 57 WNI berada di dalam kapal Grand Princess yang kini berlabuh di perairan Amerika Serikat. Kemungkinan, 57 ABK Grand Princess akan sampai di tanah air, Senin (16/3/2020) besok. "Kita tetap memiliki cara kerja dan bertindak untuk kewaspadaan keseluruhan. Tidak kita membeda bedakan karena ini tujuannya adalah bukan hanya untuk melindungi ABK itu, tapi juga melindungi seluruh keluarga dia dan masyarakat nanti pada saat pulang," ujarnya.

Seperti diketahui, observasi ABK Diamond Princess selesai hari ini. Total 68 ABK Diamond Princess sudah keluar dari Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu menuju Dermaga Markas Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (15/3/2020). Adapun pada Sabtu (14/3/2020) sebanyak 188 ABK World Dream juga sudah dipulangkan dan mendapatkan sertifikasi sehat dari Kementerian Kesehatan.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menobatkan 188 WNI ABK World Dream sebagai duta imunitas corona milik Indonesia. Sebab mereka yang berada dalam satu kapal dengan 8 penderita corona yang saat itu diturunkan di Hongkong. Tapi, mereka tetap sehat dan mampu menjaga imunitas tubuh hingga dinyatakan negatif corona.

Terawan dengan bangga mengatakan bahwa 188 WNI ABK World Dream adalah secercah harapan bagi Indonesia. Mereka adalah contoh dari optimisme nasional. "Kalianlah secercah harapan menjadi contoh optimisme nasional dengan contoh kalian semua tetap sehat. dan kami pun akan belajar seperti sehatnya kalian," ungkap Terawan di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (14/3/2020).

Sebanyak 68 ABK diamond Princess yang telah selesai diobservasi terkait virus Corona dipulangkan ke rumah masing masing 11 Provinsi di Indonesia hari ini Minggu (15/3/2020). Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal mengatakan mereka akan dipulangkan dengan pesawat dan bus. Meski begitu, ia mengatakan tidak semuanya akan pulang hari ini namun ada juga yang akan pulang besok.

"Tergantung ketersediaan pesawat yang dipesan, ada yang hari ini juga langsung terbang. Sebagian juga menginap dulu, karena baru besok pagi mereka ada pesawat," kata Safrizal di dermaga Kolinlamil Jakarta Utara pada Minggu (15/3/2020). Untuk mereka yang akan pulang hari ini, Safrizal mengatakan WNI ABK Diamond Princess yang berasal dari Jawa Barat dan Jakarta akan dipulangkan hari ini. "Yang Jawa Barat langsung pulang lewat darat, tapi diantar keluar dulu oleh Kolinlamil, karena kendaraan tidak boleh bebas masuk, juga yang DKI Jakarta dijemput keluarganya. Jadi ada 10 orang dari DKI Jakarta juga langsung kembali," kata Safrizal.

Safrizal mengatakan mayoritas mereka berasal dari Jawa Timur, Bali, dan Jawa Tengah. Ia mengatakan, pemerintah daerah dari 11 provinsi tersebut juga telah diberi informasi mengenai nama dan data lainnya. Hal itu diperlukam untik memantau mereka jika sewaktu waktu terjadi sesuatu terhadap mereka. "Pemda diberi tembusan nama dan segala macam, tadi juga ada dari penghubung provinsi juga ada, dan mereka yang akan memberitahu penghubung provinsi yang mereka tuju untuk membantu pengantaran sampai kediaman. Termasuk monitoring jika terjadi sesuatu," kata Safrizal.

Selain itu mereka juga diberi uang saku oleh perusahaan agency masing masing. Namun ketika ditanya junlah nominalnya, Safrizal mengaku tidak tahun "Ya juga diberikan, tapi kali ini yang memberikan perusahaan agensi masing masing. Karena mereka over bagasi kan. Karena pesawat hanya bisa 20 kg, jadi perusahaan yang nanggung," kata Safrizal.