
Waspada Penipuan Mengatasnamakan BNPB Galang Donasi Untuk Penanganan Covid–19 di Media Sosial
BNPB mendapati pemilik akun Instagram yang mengatasnamakan BNPB untuk pembukaan donasi di tengah pandemi Covid 19. Pengguna media sosial Instagram tersebut menggunakan akun bnpb.go.idd. "BNPB mengimbau masyarakat untuk berhati hati dalam menyikapi bentuk informasi, khususnya di media sosial, yang digunakan untuk menggalang donasi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, Minggu (12/4/2020).
Agus Wibowo mengatakan, menindaklanjuti akun tersebut, BNPB telah menghubungi pihak BNI dan Facebook untuk melakukan pemblokiran. "Terkait dengan penerimaan donasi Gugus Tugas telah memiliki rekening yang secara resmi digunakan untuk membantu penanganan Coronavirus disease 2019 atau COVID – 19," katanya. Menurut Agus, akun palsu BNPB ini menuliskan “Akun BNPB Berbasis Menerima Bantuan Berupa Uang Tunai Yang Donatur kasih kan disimpan buat Uang Kas Indonesia.” Pada akun tersebut, pemilik akun mencantumkan nomor rekening BNI.
"Akun tersebut menggunakan logo BNPB dan tulisan BNPB Provinsi," katanya. Pemerintah melaporkan penambahan kasus virus corona atau Covid 19 di Indonesia, Minggu (12/4/2020). Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid 19 Achmad Yurianto mengatalan hingga Minggu (12/4/2020) siang ada penambahan kasus baru positif virus corona atau Covid 19 sebanyak 399 kasus.
Sehingga, saat ini tercatat ada 4.241 pasien positif corona di Indonesia. "Terdapat tambahan kasus positif sebanyak 399, sehingga totalnya menjadi 4.241 orang," ujar Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Minggu (12/4/2020). Pemerintah pun mengumumkan ada tambahan pasien sembuh sebanyak 73 orang.
Sehingga, total ada 359 pasien yang sembuh dari virus corona. "Kita bersyukur bahwa sampai dengan saat ini sudah ada 359 orang yang sudah sembuh. Ini sebuah optimisme kita bisa atasi Covid 19," katanya. Selain itu, Achmad Yurianto pun mengungkap ada tambahan 46 orang meninggal dunia akibat virus corona
"Jadi totalnya 373 orang meninggal," jelasnya. Menurut Yurianto, adanyakasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan. Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid 19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.
Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah. Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona. "Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB,Minggu (5/3/2020). Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain. Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis. "Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya. Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.
Yurimenyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam. Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun. "Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita. "Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri. Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid 19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya. "Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus menerus mendistribusikanAPD (Alat Pelindung Diri)agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi,"kata Yuri.